Rabu, 06 Oktober 2010
Minggu, 08 Agustus 2010
Perlawanan Kejahatan Seksual
Perlawanan Kejahatan Seksual
Ketika kita sudah mencoba untuk menghindar untuk tidak menjadi korban perkosaan , misalnya dengan tidak keluar malam sendirian, tidak berada ditempat yang sepi tanpa teman, mengawasi makanan/minuman kita, tidak bersama seseorang yang tidak benar-benar kita kenal….dan semua tindakan preventif lain yang baik - namun karena satu alasan gagal kita patuhi dan situasi anda saat itu berhadapan dengan pemerkosa, sendirian. Apa pilihan yang bisa anda kerjakan ?
Dalam situasi ini ada 3 (tiga) pilihan
1. Lawan
Beberapa orang setuju bahwa dalam situasi ini kita harus melawan. Untuk melawan - banyak pendapat menganggap kita harus secara formal terlatih. Ini pendapat yang kurang tepat. Kita harus memiliki kemauan untuk bertindak! Kemauan juga tidak cukup dengan aksi tapi dengan komitmen untuk menuntaskan perlawanan - apapun ongkosnya. Anda tidak boleh diperkosa.
Jika anda tidak terlatih - ingatlah untuk melawan pemerkosa, pedoman yang ada adalah :
1. Tendanfglah kemaluannya
2. Hilangkan penglihatannya
3. Hilangkan kemampuan bernafasnya
4. Hentikan jantungnya
Lakukanlah - seperti apa yang dilakukan seekor kucing yang saat akan dimasukan dalam bak air.
3. Lari
Lari adalah tindakan yang harus kita ambil karena anda tidak perlu membuktikan siapa yang akan menang. Ini bukan pertandingan - anda tidak butuh menang. Anda hanya butuh ruang, kesempatan untuk pergi secepatnya. Namun bagaimana jika tidak ada kesempatan atau anda tidak bisa lari?
2. Negosiasi
Setelah lari bukan pilihan yang tersedia maka jawabannya tergantung siapa anda dan siapa penyerangnya. Pertahanan yang intelek bukanlah dengan fisik tapi negosiasi - komunikasi.
Pembagian Klas Taekwondo
Pembagian Klas Taekwondo
Berikut pembagian klas yang dipertandingkan dalam Taekwondo menurut World Taekwondo Federation
Kategory Senior Pria / Male
Fin - Kurang dari 54 Kg
Fly - 54 Kg - 58 Kg
Bantam - 58 Kg - 62 Kg
Feather - 62 Kg - 67 Kg
Light - 67 Kg - 72 Kg
Welter - 72 Kg - 78 Kg
Middle - 78 Kg - 84 Kg
Heavy - 84 Kg keatas
Kategory Senior Wanita / Female
Fin - Kurang dari 47 Kg
Fly - 47 Kg - 51 Kg
Bantam - 51 Kg - 55 Kg
Feather - 55 Kg - 59 Kg
Light - 59 Kg - 63 Kg
Welter - 63 Kg - 67 Kg
Middle - 67 Kg - 72 Kg
Heavy - 72 Kg keatas
Kategory Junior Pria / Male
Fin - Kurang dari 45 Kg
Fly - 45 Kg - 48 Kg
Bantam - 48 Kg - 51 Kg
Feather - 51 Kg - 55 Kg
Light - 55 Kg - 59 Kg
Welter - 59 Kg - 63 Kg
Ligh Middle - 63 Kg - 68 Kg
Middle - 68 Kg - 73 Kg
Light Heavy - 73 - 78 Kg
Heavy - 78 Kg Ke atas
Kategory Junior Wanita / Female
Fin - Kurang dari 42 Kg
Fly - 42 Kg - 44 Kg
Bantam - 44 Kg - 46 Kg
Feather - 46 Kg - 49 Kg
Light - 49 Kg - 52 Kg
Welter - 52 Kg - 55 Kg
Ligh Middle - 55 Kg - 59 Kg
Middle - 59 Kg - 63 Kg
Light Heavy - 63 Kg - 68 Kg
Heavy - 68 Kg Ke atas
Arti Poomse / Tae Geuk
Arti Poomse / Tae Geuk
1. Poomse yang belum mencapai tingkatan sabuk hitam yaitu Tae Geuk 1 sampai dengan Tae Guk 8.
2. Poomse untuk tingkatan sabuk hitam yaitu Kor Yo (Dan 1), Keum Gang (Dan 2), Tae Back (Dan 3), Pyon Won (Dan 4), Ship Jin (Dan 4, Dan 5), Ji Tae (Dan 5, Dan 6), Chun Kwon (Dan 6), Han Soo (Dan 7), IL Yeo (Dan 8).
Dalam mempelajari Tae Geuk harus mengikuti dan mengetahui diagram dan arah gerakannya yang berasal dari simbol-simbol filosofi timur yang disebut Pal Gwe (diagram segi delapan / Pat Kwa / Octagon).
Poomse Tae Geuk adalah poomse dasar dalam Tae Kwon Do. Tae berarti keagungan dan Geuk berarti keabadian, dengan demikian dapat disimpulkan tae geuk tidak berbentuk, tanpa permulaan dan akhir, segala sesuatu berawal dari keagungan dan keabadian. Tae Geuk mengikuti hokum alam ang disebut dengan Teori Ying Yang (Im yang) atau di Korea dikenal dengan nama Um Yang.
Arti pada setiap tingkatan Tae Geuk Poomse adalah sebagai berikut:
1. Tae Geuk 1 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Keon dari Pal Gwe. Melambangkan sesuatu yang besar dan maha agung yang menjadi asal dari segala sesuatu. Keon merupakan permulaan segala sesuatu yang ada di bumi dan menjadi sumber penciptaan serta kekuatan yang berasal dari langit. Langit pula yang memberikan cahaya matahari dan hujan yang membuat segala sesuatu tetap tumbuh dan hidup. Tae Geuk 1 bersifat sederhana namun dilakukan dengan penuh kekuatan dan menampakkan keperkasaan sesuai wataknya.
2. Tae Geuk 2 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Tae dari Pal Gwe. Melambangkan keteguhan hati dan kelemahlembutan. Dalam Tae batin seseorang tetap teguh namun gayanya tampak lemah lembut mengatasi keadaan dengan senyuman dan kebajikan. Tae Geuk 2 ini harus dilakukan dengan lemah lembut namun penuh kekuatan.
3. Tae Geuk 3 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Ri dari Pal Gwe. Melambangkan matahari dan api yang memberikan cahaya, kehangatan dan harapan. Tae Geuk 3 harus dilakukan dengan penuh semangat dan daya yang variatif.
4. Tae Geuk 4 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Jin dari Pal Gwe. Melambangkan guntur dan kilat yang menimbulkan panic dan ketakutan namun langit yang biru dan sinar matahari yang cerah akan muncul kembali. Prinsip ini menyarankan pada kita bahwa dalam menghadapi bahaya dan ketakutan seharusnya kita bersikap tenang dan berani, karena kita yakin bahwa setelah bahaya lewat akan ada masa yang cerah. Tae Geuk 4 ada beberapa gerakan yang sulit dan memerlukan ketenangan serta keseimbangan yang baik saat melaksanakannya.
5. Tae Geuk 5 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Seon dari Pal Gwe. Melambangkan angina yang pembawaan aslinya halus dan menghembus sepoi-sepoi namun dapat menjadi dasyat seperti badai. Melambangakn sifat kerendahan dan kebaikan hati yang harus dilakukan terus menerus seperti angina yang selalu berhembus. Tae Geuk ini terlihat gerakan yang berulang-ulang, monoton namun sesekali menyentak dengan kuat.
6. Tae Geuk 6 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gam dari Pal Gwe. Melambangkan air yang merupakan elemen paling fleksibel, bentuknya berubah-ubah namun tidak berubah pada hakekatnya. Yang memberikan pengertian bahwa berbagai kesulitan dan penderitaan yang kita alami dapat diatasi jika kita tetap maju dan berbekal rasa percaya diri yang kuat.
7. Tae Geuk 7 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gan dari Pal Gwe. Melambangkan gunung yang menjadi symbol kestabilan karena dianggap tidak pernah bergerak dan puncaknya mengingatkan kita untuk tahu kapan kita harus bertindak dan kapan saatnya berhenti. Mengajarkan agar kita bertindak tidak gegabah. Tae Geuk 7 ini dilakukan dengan penuh ketenangan, namun tetap terlihat kokoh dan mantap.
8. Tae Geuk 8 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gon dari Pal Gwe. Melambangkan bumi yang kokoh, kuat dan bertenaga. Bumi merupakan sumber kehidupan dimana segala mahluk hidup dan tumbuh. Bumi dianggap sebagai ciptaan kekuatan dari langit. Tae Geuk 8 merupakan tae geuk terakhir, yang diharapkan dapat memperbaiki dan memperkokoh dasar kita sebelum mencapai tingkatan Dan.
Pengetahuan Dasar Taekwondo
Pengetahuan Dasar Taekwondo
Filosofi Sabuk pada Tae Kwon Do
1. Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan.
2. Kuning melambangkan bumi, disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar Taekwondo dengan kuat. (mempelajari jurus dasar (taeguk) 1). Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dulu.
3. Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar Taekwondo mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2 dan 3). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu.
4. Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya, memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari. (mempelajari taeguk 4 dan 5). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu.
5. Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita. (mempelajari taeguk 6, 7 dan 8). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip satu dan merah strip dua dahulu.
6. Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 10.
Dasar-dasar Taekwondo
Dasar-dasar Taekwondo terdiri dari lima komponen dasar, yaitu:
1. Bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So):
a. A RAE (sasaran bagian bawah tubuh)
b. MOMTONG (sasaran tengah/ulu hati)
c. OL GUL (sasaran bagian atas/kepala/muka)
2. Bagian tubuh yang digunakan untu menyerang dan bertahan :
a. JOOMOEK (kepalan)
b. SONNAL (pisau tangan)
c. PALMOK (lengan)
d. BAL (kaki)
e. PAL GUP (siku)
f. AP CHUK (telapak kaki bag depan)
g. BAL NAL (pisau kaki)
3. Sikap kuda-kuda (Seogi)
a. MOA SOEGI (sikap rapat)
b. NARAN HI SEOGI (sikap sejajar)
c. AP SOGIE (kuda-kuda langkah pendek)
d. AP KOOBI SOGIE (kuda-kuda langkah panjang)
e. JOOCHOM SOGIE (kuda-kuda sikap duduk)
f. DWI KOOBI SOGIE (kuda-kuda bentuk L)
4. Teknik bertahan/menangkis (Makki)
a. OL GUL MAKKI (tangkisan ke atas)
b. A RAE MAKKI (tangkisan ke Bawah)
c. MOMTONG MAKKI (tangkisan ke tengah)
d. MOMTONG AN MAKKI (tangkisan tengah dari luar)
e. MOMTONG BAKKAT MAKKI (tangkisan tengah ke luar)
f. SONNAL MOMTONG MAKKI (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan)
5. Teknik serangan (Kongkyok Kisul)
a. JIEURIGI (pukulan)
1) OL GUL JIEURIGI (pukulan ke atas)
2) MOMTONG JIEURIGI (pukulan ke tengah)
3) A RAE JIEURIGI (pukulan ke bawah)
4) DO BEON JIEURIGI (2 kali pukulan)
5) YEOP JIEURIGI (pukulan ke samping)
b. CHIGI (sabetan)
1) JAEBI POOM MOK CHIGI (sabetan kearah leher sambil tangkisan ke atas
2) DEOLO CHIGI (sabetan kaki dari atas ke bawah)
3) HAN SONNAL MOK CHIGI (sabetan tunggal dengan pisau tangan)
c. Tusukan (Chireugi)
1) PYONSENKEUT SEWO CHIREUGI (tusukan kea rah uluhati)
2) KAWISONKEUT CHIREUGI (tusukan dengan ujung jari kea rah mata)
d. Tendangan (Chagi)
1) AP CHAGI (tendangan sentak ke depan)
2) DOLYO CHAGI (tendangan melingkar/serong)
3) YEOP CHAGI (tendangan samping)
4) DWI CHAGI (tendangan samping)
5) NAERYO CHAGI (tendangan cangkul)
6) MILLYO CHAGI (tendangan sodeok depan)
7) DWI HU RYO CHAGI (tendangan kait belakang)
Terminologi Tae Kwon Do
UMUM
Sabeum = Instruktur
Sabeum Nim = Instruktur Kepala
Sonbae = Senior
Hubae = Junior
Dobok = Seragam Tae Kwon Do
Ti = Sabuk Latihan
Dojang = Tempat latihan
Kyupa = Tek. Pemecahan benda keras
Hosinsul = Tek. Beladiri praktis
Kyoruki = Sparing/bertarung
Oen = Kiri
Oreon = Kanan
Menicip = pengawas taekwondo
INSTRUKSI/ABA-ABA
Jonbi = Siap
Chariot = Mempersiapkan diri
Sijak = Mulai
Kalryeo = Stop
Keysok = Lanjutkan
Keuman = Selesai
Kyoongnyeh = Hormat
Geuman = Selesai
Keysok = Lanjutkan
Dora = Balik
Ol gol = Sasaran atas
Momtong = Sasaran tengah
Arae = Sasaran bawah
Dobeon = dua kali
Sambeon = tiga kali
iljang = taeguek satu
ij ang = taeguek dua
sam jang = taeguek tiga
sah jang = taeguek empat
oh jang = taeguek enam
HITUNGAN
Hana - satu
Dool - dua
Set - tiga
Net - empat
Dasot - lima Yasot - enam
Ilkop - tujuh
Yodol – delapan
Ahop - sembilan
Yol - sepuluh
Materi Dalam TaeKwonDo
MATERI UMUM PELATIHAN TAEKWONDO
Dalam mempelajari Taekwondo ada tiga materi penting yang harus dipelajari, tiga materi penting itu yaitu:
1. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan unsur palgwe.
2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/objek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut biasanya dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dengan dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
Untuk mempelajari ketiga materi pelatihan di atas perlu dipelajari terlebih dahulu dasar-dasar teknik Taekwondo, yaitu gerakan dasar Taekwondo (Ki Bon Do Jak), dan berbagai hal yang berkaitan dengan teknik itu sendiri.
Kamis, 05 Agustus 2010
Manfaat dan Tata tertibTae Kwon Do
Manfaat Tae Kwon Do
Taekwondo adalah salah salah satu cara untuk meningkatkan kedisiplinan, hal ini terbuti dari latihan yang tepat waktu, dan selalu konsentrasi dalam mendengarkan aba- aba dari sabeum (pelatih). Selain itu juga dalam Taekwondo kita juga diajari untuk melakukan gerakan yang telah ditentukan dan dilarang untuk coba- coba gerakan yang belum diajarkan hal ini disebabkan karena untuk meminimalkan resiko cedera.
selain disiplin dalam Taekwondo juga diajarkan untuk bersikap saling menghormati. hal ini tertulis dalam janji Taekwondo Indonesia nomor 3 yang berbunyi "Menghormati Pengurus, Pelatih dan sesama Taekwondoin dalam mengembangkn Taekwondo Indonesia". akan tetapi semua itu kembali kepada orang yang melakukannya, apabila bersungguh-sungguh dalam mengikuti Taekwondo maka akan mendapatkan hasil yang maksimal, begitu pula sebaliknya apabila kita hanya coba- coba maka tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Pada dasarnya Taekwondo bertujuan untuk mencapai:
1. Budi pekerti
2. Kejujuran
3. Ketabahan
4. Penguasaan diri
5. Semangant pantang menyerah.
Tata tertib Taekwondo
Tata tertib Taekwondo Indonesia yang harus dipatuhi oleh seluruh Taekwondoin yaitu:
1. Bilamana anda memasuki Do Jang berikanlah hormat kepada:
a. Lambang Taekwondo Indonesia/Do Jang tempat berlatih
b. Instruktur/pelatih
c. Senior/sesame Taekwondoin
d. Saat meninggalkan Do Jang
2. Bilamana anda hendak berlatih, masuklah Do Jang dan duduk/ bersikaplah dengan sopan sampai pelatih dating. Jangan meninggalakan Do Jang tanpa seizing pelatih.
3. Jangan mengenakan sepatu, merokok, mengunyah makanan/ permen, tertawa keras dan berkata- kata kotor di dalam Do Jang.
4. Pada saat berlatih, kenakanlah Do Bok yang bersih dan janganlah mengenakan perhiasan seperti: arloji, kalung, gelang, dan cincin.
5. Bilamana anda bermaksud menemui pelatih, hormatlah terlebih dahulu kemudian sampaikanlah maksud anda denga sopan dan berikanlah hotmat setelah keperluan anda selesai.
6. Bilamana anda menemui kesulitan dalam berlatih dan anda memerlukan bimbingan dari pelatih, sampaikanlah kesulitan anda denagn sopan, sederhana dan jelas. Jangan suruh pelatih anda untuk mendemonstrasikan atau melakukan suatu hal, tetapi cukup jelaskan bahwa anda tidak mengerti akan suatu hal dan percayaklanlah pelatih anda akan memberikan binbingan yang baik dan benar.
7. Seluruh Taekwondoin harus patuh dan hormat terhadap pelatih Taekwondoin senior harus memberikan contoh yang baik kepada Taekwondoin yang lebih yunior.
8. Jangan mendemonstrasikan atau menjalankan Taekwondo di luar Do Jang tanpa sepengetahuan atau seizing pelatih anda. Janaganlah mencemarkan nama baik Taekwondo, pengurus, pelatih dan almamater dimana anda berlatih Taekwondo.
9. Untuk mengikuti kejuaraan atu aktivitas taekwon do ataupun seni beladiri lain, anda harus mendapatkan izin dari pelatih anda.
SEJARAH HALIMUN CLUB
SEJARAH HALIMUN CLUB
Sejak tahun 1985 Halimun Club berdiri yang diikrarkan oleh Sabeum Nim RUKMA WIJAYA pada saat itu pemegang sabuk Dan 1 Internasional / Kukkiwon diusia 24 Tahun saat itu terdiri dari : SMA N 7 Jakarta, SMP N 57 Jakarta, SMA 79 Jakarta, Bearland TaeKwonDo Club, Taekwondo RUSUN Klender saat itu siswa-siswi Halimun Club Kurang lebih 200 Orang.
Di Tahun 1985 Atlit Taekwondo Halimun Club banyak yang terjun pada event - event PORDA dan PON. Didalam perkembangannya Sabeum RUKMA WIJAYA ( Atlit PON IX, X, XI ) Banyak dibantu oleh rekan-rekan dan pelatih yang sama-sama atlit Pon tetapi mewakili daerah yang berbeda Misal : Agus Purnomo ( Atlit PON VIII, IX, X ) Sony ( Atlit PON IX, X ) Tony ( Atlit PON IX, X ) Zulfi ( XI, XII ) Lucia G ( Atlit PON IX, X ) serta beberapa asisten pelatih lainnya seperti : Muklis, Yacob, M.Soleh,Wasilah yang sering turun di PORDA.
Halimun Club sampai sempat tertatih dalam perkembangannya sekitar tahun 1991 – 1997 mengingat pendiri dan rekan – rekan pelatih lainya disibukkan urusan bisnis diluar daerah, kemudian setelah pendiri kembali ke Jakarta Tahun 1998 mulai kembali roda organisasi yang sempat non aktif dengan organisasi yang lebih lengkap serta mewakili Visi dan Misi yang sama dalam membangun Halimun Club yang semakin Besar.
Saat ini total anggota / unit Halimun Club terdiri dari 15 unit dengan Anggota kurang lebih 400 siswa – siswi di JABODE.
Dengan staf pelatih :
1 orang dewan Guru Dan VI / Kukkiwon
1orang senior Dan V / Kukkiwon
2orang Dan III / Kukkiwon
6orang Dan II / Kukkiwon
10orang Dan I / Kukkiwon
8 orang Geup I Nasional
Visi dan Misi Halimun Club
TAE KWON DO VISION STATEMENT
1. 2008 (June) We will overcome Tae kwon Do existing in this school and to becomes the famous one of extra curiculer
2. 2009-2010 We will becomes a well known Tae kwon Do in this school to Tae kwon Do society especially yunior level in this area (jabodetabek)
3. 2010-2011 We will becomes The Foremost national Tae Kwon Do in yunior level and supporting athlet to national and international event championship
THE TAE KWON DO MISSION
WE DRIVE PEOPLE TO WORDS A MORE CHALENGES ESPECIALY YOUNG OR YUNIOR TALENTS IN TO EASY PRACTISING THE SELF DEFENCE OF TAE KWON DO FROM ( SOUTH KOREA ) TO BECOMES AN ATHLETH
Sejarah Singkat Taekwondo Indonesia
Sejarah Singkat Taekwondo Indonesia
Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation ) yang pada waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke WTF ( The World Taekwondo Federation ) yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dgn Presiden Dr. Un Yong Kim .
Pada waktu itu, di Indonesia kedua aliran ini yang masing - masing mempunyai organisasi ditingkat nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI ) yg berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia ( FTI ) yg berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri .
Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan didunia olahraga International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada Tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode 1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai. Selanjutnya Taekwondo Indonesia sempat dipimpin oleh Soeweno, Harsudiyono Hartas, dan sekarang oleh Letjen ( Mar ) Suharto.
Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih. Taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di arena PON. Beberapa atlet yang pernah berjaya membela negara di event International antara lain seperti : Budi Setiawan, Rahmi Kurnia, Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting , Yeni Latif, Dirk Richard, dan sebagainya. dimasa Thn 1986 s/d Thn. 1993 . Pada generasi berikutnya antara lain seperti Yuana Wangsa Putri yang mewakili Indonesia di even Olympic Games 2000, Sidney dan Ika Dian Fitria yang berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000.
Sejarah Tae Kwon Do
Sejarah Tae Kwon Do
Taekwondo yang kita kenal sekarang , mempunyai sejarah yang sangat panjang seiring dengan perjalanan sejarah Bangsa Korea , dimana beladiri ini berasal. Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa sekarang.
1. Pada Masa Kuno
o Asal Mula Taekwondo
Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya, hal ini secara disengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Manusia dalam tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari kegiatan / gerakan fisiknya , tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik - teknik bertarung dengan tangan kosong. Pada saat kemampuan bertarung secara tangan kosong dikembangkan sebagai suatu cara untuk menyerang dan bertahan, digunakan pula untuk membangun kekuatan fisik seseorang, bahkan dijadikan pertunjukan dalam acara ritual. Manusia mempelajari teknik - teknik bertarung didapat dari pengalaman nya melawan musuh - musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal sebagai 'Subak" , "Taekkyon", " Takkyon" , maupun beberapa nama lainnya. Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3 suku bangsa / kerajaan yang mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiganya adalah Koguryo, Paekje dan Silla, semuanya melatih para ksatria untuk dijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang tergabung dalam militer saat itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang. Menurut catatan , kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti " Hwarangdo" di Silla dan "Chouisonin " di Koguryo, semuanya menjadikan latihan seni beladiri sebagai salah satu subyek penting yang harus dipelajari. Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut " Muye Dobo Tongji " menyebutkan : " ( Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri , yang membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis, berarti ( Taekwondo ) dapat digunakan setiap saat ".
o Koguryo's 'sonbae' dan Taekkyon
Koguryo yang berdiri pada 57 tahun seblem masehi di semenanjung Korea bagian utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut 'Sonbae', yang artinya laki - laki yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung / perang . Dalam buku sejarah disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah , tanggal 10 Maret setiap tahunnya pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakan nya dengan acara - acara kontes tarian pedang, memanah, subak ( Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.
o Shilla's 'Hwarang" dan Taekkyon
Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjung Korea, secara geografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri yang berkembang saat itu. " Hwarangdo" adalah tipe beladiri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri " Sonbae " dari Koguryo. Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang terkenal yaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang mundur dlm perang. Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah orang - orang yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea. Dalam catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang , sebutan bagi para ksatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh kerajaan , dan setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain " Sirum" / gulat gaya Korea. Diwaktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat dan membangun jalan & benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang. Hwarang sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat dilihat di Kyonju Museum sangat jelas ditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di kuil - kuil, digambarkan dengan adegan laki - laki yang tampak kuat dalam sikap menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada beladiri Taekwondo sekarang . Ini membuktikan bahwa pada masa kerajaan Shilla " Subak" dan "Taekkyon" tampak / muncul bersamaan , dan keduanya menandakan bahwa teknik - teknik tangan dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo sekarang ini.
o Taekkyon dari Koguryo ke Shilla
Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla, dibuktikan dengan : i. "Hwarang " ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan "Sonbae" di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii. Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti "palkwanhoe" dan "hankawi", hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki.
2. Masa Pertengahan
Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea. Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja - raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut "Subakhui", yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal , membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.
3. Masa Modern
Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri. Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo - Tonji, yang memuat gambar - gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.
4. Masa Sekarang
Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala nasional. Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer. Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000, Sydney.
Apa itu TaeKwonDo
Apa itu TaeKwonDo
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Langganan:
Postingan (Atom)